Dahulukan Kaum difabel yang akan membaca blog ini
Dahulukan Anak anak dan Wanita yang akan membaca blog ini
Dahulukan orang tua jika ada yang akan membaca blog ini
Dilarang merokok diblog ini, kalo anda merokok, resiko silahkan tanggung sendiri
Dilarang Berteriak saat membaca blog ini, apalagi mengumpat dan memaki
Visit Indonesia 2008 – my indonesia dot info
Pertama tama saya pribadi sebagai pemerhati dan kuli di bidang web mengucapkan selamat atas diluncurkannya web my-indonesia.info pada Kamis (6/12/2007). Seperti di lansir oleh detik.com pembuatan situs ini telah menelan dana sebesar Rp 17,5 M. wow sungguh angka yg fantastis, apalagi bagi saya sebagai kuli kecil yang mengais recehan untuk hidup. Mungkin angka fantastis tersebut yg membuat saya tergelitik untuk sedikit berkomentar soal web tersebut.
Tentu saja sebagai seorang kuli web saya hanya akan berkomentar seputar web tersebut, ya mungkin sedikit menyentuh hal hal lainnya.
1. Domain
hello… Kenapa pakai info? tidak pakai web.id atau .go.id (karena milik pemerintah) atau lainnya yg berakhiran .id? bukankah kita juga harus bangga pada nama sendiri? bagaimana dengan gaung yg disuarakan oleh menkominfo soal pemakaian domain .id?
2. Desain
Ditinjau dari sisi desain, situs my-indonesia.info ini desainnya kurang menarik, sepertinya semuanya di jejalkan di halaman muka biar terkesan padat, komposisi warna juga aduhai berantakan sekali lihat menu utama di sebelah kiri, dari coklat, coklat muda, orange, coklat tua, ungu kemudian biru, apa ndak lebih baik pakai warna yg senada biar lebih kalem?
Sepertinya desainer juga tidak memperhitungkan hasil tampilan web ini di browser lain. berikut analisa di berbagai browser.
- Setelah saya coba dengan browser ie6 ternyata ada bagian yg “njepat” ya kolom kedua sebelak kanan yaitu kolom testimonial (sepertinya begitu, karena berisi testimonial dari mereka yg pernah ke indonesia, tapi kenapa tidak ada judulnya yah?) ternyata lebih panjang dari kedua kolom di sebelah kirinya, alhasil tampak tidak rata dan menimbulkan space putih yg agak lebar bagi kolom di bawahnya.
- Hal ini juga terjadi di browser ie7.
- Untuk tampilan di browser Firefox agak lumayan bagus, secara garis besar memang gak jauh beda dengan di browser ie, hanya saja seperti tadi, bagian testimonial jadi kepotong, karena di paksakan untuk pas sesuai dengan ketinggian kedua kolom lainnya (sebelah kirinya).
- Hal tersebut juga terjadi di Browser Opera dan Safari, dan sayangnya di Opera dan Safari menu bagian atas sendiri tidak sempurna, sehingga muncul bagian putih yg cukup menganggu, terlebih di Browser Opera, karena menu bagian atas tidak kelihatan jelas. (koreksi dong mas mas deainer)
Kalo mau di rubah sebenernya bagian testimonial bisa di sejajarkan dengan kolom bawahnya bagian kanan, mungkin akan kelihatan lebih bagus demikian, jadi kesannya tidak di paksakan.
Itu desain tengah rasanya nyempil kecil sekali, seperti sengaja di pepetkan, bukankah bisa di perlebar desainnya? atau bagian kiri dan kanan bisa disempitkan? kelihatan sekali bagian kanan terlalu luas untuk menampung kolom pooling dan news yg semestinya bisa di kecilkan untuk memperlebar kolom tengah.
Sebagai perbandingan silahklan lihat desain web pariwisata tetangga kita:
- Singapore dia memakai desain yg terkesan elegant juga content yg padat, meskipun tidak terkesan di padatkan.
- Thailand hmm perfect dah untuk desainnya, komposisi warna yang pas dan enak di lihat mata
- Malaysia dengan dua buah situsnya ini dan itu (entah mana yg resmi) keduanya cukup bagus, meski yg kedua lebih bagus dari yg pertama, komposisinya pas dan nyaman
- Vietnam ya masih bagus punya kita lah, maklum negara mereka masih banyak konflik.
- Brunai cukup bagus juga, meskipun splash page sudah tidak jamannya lagi, kecuali untuk pemilihan bahasa seperti Singapore bukan hanya untuk melihat intro saja. Web brunai terkesan kosong dengan menu yg di jejalkan semua di atas.
3. Text link
Aduh ini gak bisa buat variasi text link lainnya apa yah? kenapa text link nya terkesan statis? kebanyakan text link warna merah dengan garis bawah (underline) dan begitu mose di arahkan ke link tersebut, bentuk dan warna masih tetap seperti itu, mungkin alangkah lebih bagusnya jika dibikin sedikit berbeda baik dari sisi warna maupun garis bawahnya, begitu juga text link di menu footer, terkesan text mati, menu di sebelah kiri memakai text putih, warna senada dengan text biasa dan tanpa garis bawah.
Lalu kenapa link di sebelah kanan yg mengarah ke web Budpar.go.id di beri garis bawah, meskipun masih dengan warna yg senada (putih).?
Di bagian dalam web terkadang text link tidak di beri stytle, kesannya seperti text link default bawaan browser warna biru bergaris bawah.
4. Validasi
hmm tidak perlu di pertanyakan deh, setelah kucoba cek validasi htmlnya ternyata banyak sekali eror, tepatnya 181 eror sedang untuk CSS luamayan juga eror ini ada 9 error dan 1101 warning.
5. Meta Tag dan HTML Tag
Hey webmaster atau tukang SEO nya… bagun.. katanya mau optimasi untuk kata kunci “indonesia info” atau “indonesia tourism” tapi kok tag keyword dan deskripsinya di kosongkan? Anda juga melupakan pentingnya penggunaan Heading (H1, H2 dst) dan ini waduh kenapa anda juga lupa pentingnya penggunaan alt tag pada image?
6. Site Map
Haduh sitemapnya gak ngebantu sama sekali, kok cuman di tulis doank sih mas? di kasih link donk biar mudah kemana mana
7. File Size
Dilihat dalamannya agak besar juga situs ini, total keseluruhan sebesar 593Kb (untuk halaman muka).
- Untuk HTMLnya lumayan kecil hanya 21kb, meskipun bisa di kecilkan lagi untuk mengurangi beban Bandwidth.
- Untuk CSS aduh banyak banget sih file CSS nya, udah gitu kok ya masih include CSS di bagian Head? total keseluruhan dari 8 file CSS ini adalah 32Kb, terlalu besar untuk ukuran desain seperti itu.
- JavaScript lumayan, hanya 27Kb, sepertinya ada error pada javascript, kulihat di sebelah kiri bawah browserku muncul tanda “pentung” dalam kotak kuning.
- Image. Aduh besar sekali, halaman depan saja sudah memakan 511 Kb sendiri. WOIIIIIIII mas developer.. bisa bikin thumbnail ndak sih? kasihan itu orang utan di mampatkan dari ukuran besar jadi sekecil itu, juga gambar gambar lainnya, coba kalo anda bisa buat thumbnail secara otomatis, dijamin dah akan berkurang banyak itu ukuran web. Saat kurefresh kembali halaman depan, sepertinya monyetnya sudah pergi dan berganti dengan image dan berita lainnya, untuk mengecek image tersebut coba klik kanan pada image tersebut, pilih pad a menu properties (paling bawah sendiri) lalu kopi adress URl dari image tersebut, pastekan ke windows browser baru, dan lihat betapa kelihatan ukuran image sebenarnya.
- Flash. lumayan dah ndak ada, tapi sayang, harusnya dengan animasi flash akan membuat web ini lebih menarik. (perlu di pertimbangkan)
8. Content
Benarkan situs ini sudah layak di luncurkan? Silahkan cek sendiri keberadaan contennya.
Perjalanan saya awali dengan mencari tempat wisata di indonesia, dengan urutan dari propinsi NAD, dan betapa terkejutnya saya menemukan Candi Prambanan telah berpindah ke Aceh (pada edisi bhs Inggris) setelah saya coba berpindah ke Bhs Indonesia makin terkejut lagi, ternyata Candi Prambanan telah Hilang dari Aceh dan berganti menjadi Pemandian Air Panas Ciater yg diboyong ke Aceh
Perjalanan tidak ku lanjutkan di Sumatra, langsung menuju ke Jakarta, di Jakarta dalam edisi Bhs Inggris sudah lumayan, tapi masih saja tidak layak untuk dijual, karena masih sedikit sekali contentnya. Ketika ku ubah menjadi bhs Indonesia, aku bertambah heran, kok ada Informasi Waspada tindak kejahatan saat mudik dan tips agar tidak mengantuk saat mengemudi? gak salah nih? Ah sudahlah…. malas berkunjung ke kota lainnya.. takut hasilnya mengecewakan.
Mas mas developer, mbok ya di bikin scriptnya automatis tidak menampilkan judul jika tidak ada content to ya, mosok halaman ndak ada content kok isinya malah judul semua aneh banget kan, mosok yo turis arep kon marani judul??
Sepertinya content di dalam web ini di kelola secara “profesional” alias profit oriented uud mungkin tepatnya, dimana jika kita ingin menampilkan profile kita seperti Hotel, Golf, Rumah makan, SPA dll dsb etc kita harus bayar. Ah ini asumsi pribadi aja loh, soalnya sampai web di luncurkan kok ya ndak punya content to ya. Apa ya harus nunggu pemasang content bayar dulu baru di isi contentnya.
Pemerintah / Depbudpar bisa saja meminta langsung kepada Dinas Pariwisata daerah untuk mengirimkan data data pariwisata dll secara lengkap, saya pikir mudah sekali kok, dan untuk memasukkannya tinggal ambil sebagian kecil dari 17,5M tadi, ambil kira kira 3-4jt / orang untuk bayar mereka yg mau input data. Wah dijamin bakalan laris manis bak jualan kacang goreng orang ngantri untuk itu. Atau kalo ndak mau keluar uang ya tinggal suruh saja web dev nya buatkan system tersendiri dimana masing masing daerah bisa input data obyek pariwisatanya sendiri sendiri tanpa harus kirim data ke pusat, tinggal beri surat keputusan atau kepres sekalian untuk itu, gampang banget to ya bapak bapak.
Apalagi yah…
Mmm bentar saat saya pilih hotel dan mau check-in hotel kenapa larinya ke web Indo.com? wah kalo begini terus tidak fair donk, meskipun web tersebut di buat oleh Indo.com (CMIIW) apa ya semua pemesanan hotel “harus” lewat sana? dananya kan besar, mbok ya di buat system sendiri saja, atau kalo mau adil ya beri aja link atau informasi detail ke masing masing hotel untuk mereka booking.
eh sebentar katanya web itu dibuat sudah sedjak lama?
Ratna Suranti, Kasubdit Promosi Elektronik Direktorat Sarana Promosi Depbudpar mengatakan dana untuk pengembangan situs ini pada 2006 mencapai Rp 2 miliar. Sedangkan pada 2007, dana yang disiapkan mencapai Rp 5,5 miliar.”
Setelah ku coba lihat registernya domain my-indonesia.info itu sendiri teregister sedjak 9 Februari 2004, jadi kemana saja web itu selama ini? Aku pribadi tahun 2006 belum mendengar kabar dari adanya web ini. Kalopun sudah kenapa selama ini proses pembuatannya (dari pembuatan / registrasi domain sampai di launching) tidak terdengar? jadi dana sekitar 7M itu kemana saja? kenapa tidak terdengar sebelumnya? kalopun terdengar rasanya kecil sekali suaranya untuk ukuran dana sebesar itu.
Untuk 2008 disiapkan investasi Rp 10 miliar. Itu dana untuk pengembangan situs dan promosi. Dana itu didapatkan dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-red),” ujar Ratna.”
Wow fantastis sekali biayanya, pengembangan seperti apakah nantinya? dan promosi seperti apa juga nantinya? semoga dana sebesar ini tidak sia sia pada akhirnya.
Akhir kata besar harapan saya dengan dana yang telah di kucurkan selama ini tidak sia sia, dana sebesar itu yg harusnya dapat mengentaskan kemiskinan ratusan bahkan ribuan keluarga (17M / 1000 keluarga = 17jt satu keluarga di beri modal 17jt sudah lebih dari cukup itu) dan semoga web tersebut akan bermanfaat bagi Masyarakat Indonesia yg berhubungan dengan pariwisata pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
PS: ini saya kasih backlink loh dari sini, masak web sekelas pemerintah udah berumur bertahun tahun masih saja ber-PR3
UPDATE !!
Entah kenapa rasanya pengen banyak menyelediki web pariwisata Indonesia ini, ok beberpa penelusuran dari rekan rekan lain saya coba rangkum disini.
1. Budget ‘Kecil’ sehingga pengembang harus cari dana tambahan
Ya saking kecilnya uang yg didapat dari project tersebut akhirnya pengembang berinisiatif memasang Google Adsense untuk mendapatkan recehan dolar dari orang orang yg mengeklik iklan adsense tersebut. Silahkan lihat di sub web ini http://bali.my-indonesia.info/ di bagian bawah ada Ads By Google
ya seperti yg sudah saya terangkan diatas juga, untuk booking hotel visitor di arahkan “dilarikan” ke web indo.com, jadi secara tidak langsung pengembang juga mencari dana tambahan disini atau bisa di bilang parasit?
Anggaran untuk SEO sepertinya kurang banyak, sehingga pengembang harus ‘ngemis’ link kepada mereka yg mau pasang link / banner dan akan di beri imbalan pasang link di web tersebut, lihat di sini : http://bali.my-indonesia.info/links/howto.html Disitu juga di sebutkan Donate to Rotary Club Bali Sanur ?? menyumbang? kok sampe harus minta sumbangan.
“Ya budgetnya kan kurang untuk membuat feature web blog (blog disini : http://blogs.my-indonesia.info/ ), akhirnya kita pake sja CMS untuk blog dari wordpress, selain cepat installnya juga canggih systemnya, karea budgetnya kurang ya terpaksa cari themes gratisan lah, tinggal ganti header sedikit maka jadilah sudah ”
Kira kira begitulah alasan pengembang membuat blog dari free CMS menurut versi saya.
2. Pengembang kurang terkenal
Ya saking kurang terkenalnya pengembang sehingga harus memasang link dan banner di beberapa tempat di web tersebut untuk mendapatkan visitor limpahan dari web my-indonesia.info tersebut. Lihat di bagian bawah ada Banner “powered by Indo.com” dan lihatlah booking semua hotel ini larinya kemana ( http://www.my-indonesia.com/misc/ )
INI WEBNYA PEMERINTAH atau WEBNYA INDO.COM SIH???
3. Sisi lain apakah pengengembang / pemerintah terlalu kaya?
Bagi bagi uang untuk mereka yg kirim Vidio tempat wisata Favorit di wilayah masing masing selama 1 menit, dengan imbalan hadiah 18Jt, lihat disini ( http://my-indonesia.info/contest/ )
itu 18Jt buat semua atau per orang ? kalo buat semua misal ada pengirim sebanyak 1000 maka per orang hanya akan mendapat Rp. 18.000,- saja, gak cukup buat ongkos kirim
Nah kalo per orang, misal ada 1.000 orang kirim vidio jadi 18.000.000 x 1.000 = 18.000.000.000 Wah kurang donk dananya, atau dana ini diluar budget 17,5 M tadi? fiuhh makin mengelembung saja, kenapa tidak pake cara lain yg efektif untuk mencari content?
Ada juga hadiah Diamond untuk 4 pemenang ( http://bali.my-indonesia.info/sparkling_holidays/ ) entah hadiah apa ini gak ada informasi detailnya. sepertinya gak ada hubungannya sama sekali dengan web, apalagi untuk mempromosikan web terutama keluar negeri. Ah jangan jangan ini orang orang sendiri yg terima ini diamond? berfikir terlalu su`udzon
Sepertinya pemerintah ‘membuang’ uang 17?M itu mudah sekali, tidak memperhitungkan bagaimana rakyat kecil mengais ngais sampah demi mendapatkan rupiah demi rupiah yg untuk makan saja mungkin tidak cukup.
Sekali lagi (memang saya tulis ulang), Akhir kata besar harapan saya dengan dana yang telah di kucurkan selama ini tidak sia sia, dana sebesar itu yg harusnya dapat mengentaskan kemiskinan ratusan bahkan ribuan keluarga dan semoga web tersebut akan bermanfaat bagi Masyarakat Indonesia yg berhubungan dengan pariwisata pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya
Semoga Pemerintah lebih arif dalam menyikapi proyek proyek fantastis seperti ini.
Related article:
1. Situs Mahal
2. Kecurangan dilakukan Indo.com terhadap situs Depbudpar, benarkah?
3. Menelusuri dalang 17M dari sisi server
4. Oh My-Indonesia Oh My God
5. Is High Cost Web Better ? – my-indonesia.info
6. Akankah My-Indonesia.Info menjadi sebuah kebohongan publik?
7. Tourism Site of Indonesia, ohh mann!
8. Website Visit Indonesia 2008
9. Pakar SEO : my-Indonesia.info – Apa Bener Punya Potensi Mendatangkan Wisatawan?
10. Tujuh Belas Setengah Milyar Saja
11. Website My Indonesia info seharga 17 Miliar
12. Silahkan Ping artikel anda, dan akan saya pasang di sini.
Tanggapan dari developer
1. Menanggapi Soal Comments Para Kawan2 Pemerhati IT tentang www.my-indonesia.info
2. Sisi lain kontroversi my-indonesia.info
Comments
108 Responses to “Visit Indonesia 2008 – my indonesia dot info”
hiks,,17,5 milyar cuman buat bikin website..gubrakk..kok sukanya maen gelembung harga yah,,hikz
btw, artikel yang isinya juga membahas situs mahal itu:
di andri.cisco.or.id
December 14th, 2007 9:37 am
@ika : kan udah saya tulis di nomer 3 diatas? bahkan tanpa dia link kesini sekalipun, anda tidak baca postingan saya yah 🙂
saya hapus yah link nya di komentar anda ya.
Inilah kebiasaan pengembang dalam negeri salalu ingin menjejali tautan link di setiap halaman web yang mereka garap. Kalo memang sudah bayar kenapa harus membubuhkan link web mereka lagi? Kecuali dibuatkan secara gratis bolehlah dijejali link mereka! so what gitu loh! apalagi budgetnya sudah milyaran rupiah, apa belum cukup duit segitu tuh?
Situs Presiden RI sudah tergolong mahal, malah ini jauh lebih mahal lagi. malu dong! dan kalo menurut aku mutunya jauh dibawah standard atau boleh dibilang biasa2 saja.
salam kenal mas 🙂
untuk sekedar melengkapi, saya kebetulan mengikuti kontroversi ini juga di beberapa milis. beberapa komentar membahas juga, saya sampaikan di blog saya.
siapa tau bisa dijadikan perimbangan
http://www.edo.web.id/wp/2007/12/14/indonesia-30-dan-situs-pariwisata-indonesia/
Salam kenal semuanya, saya adalah termasuk salah satu pengembang dari http://www.my-indonesia.info. Saya cuma memberikan sedikit info ttg hal ini, semua ada di web saya, http://www.ard4art.com
nah. ada yg bersuara dari pihak webdevelopernya. coba kita liat *berangkat ke TKP, masih gregetan*
barusan aja jalan jalan ke blog loe Mas ardi.
Konsekuensi terima job yahh begini… parahnya situs pemerintah lagi… yang sangat sudah tidak asing dengan pengMARK-UP an nya… heheheh. Dunia online / bloger indonesia masih bersih kalau gue bilang…
So, jangan salahin cercaan atau ngenesnya para orang yang rata2 buka email sampe 3 kali sehari…
*halah koq jadi comment disini :p
Hem… Saya tidak menyangka project ini pada akhirnya menjadi pemberitaan yang sangat hangat pada minggu ini, namun itulah yang telah terjadi.
Sobat…, terima kasih atas nasehat nya, semoga ini menjadi masukan dan pemberi semangat untuk menjadikan website my-indonesia.info menjadi lebih baik lagi.
Thank’s
———————————-
Hanyalah seorang gedibal… (kuli)
December 14th, 2007 3:28 pm
Ya iyalah, jadi pemberitaan hangat. 17,5 itu uang siapa?
Buat rekan-rekan yang terlibat dalam proyek ini, perlu diketahui bahwa semua cercaan itu tidak bersifat serangan pribadi. Nothing personal.
Anda juga pasti tidak rela 17,5 M milik KITA (=rakyat endonesia) itu menguap untuk situs seperti itu, kan?
December 14th, 2007 3:57 pm
Benar mas Kunyuk, saya sewaktu melihat berita di detik pertama kali juga kaget, masak sebesar itu untuk pembuatan websitenya ???. ini aku barusan dikasih tahu ama temen sedikit info, mudah mudahan bisa jadi sedikit tambahan informasi.
http://catatan-johan.blogspot.com/2007/12/sisi-lain-kontroversi-my-indonesiainfo.html
kalau ada seorang Bos yang punya supir. Dan supir itu melakukan kesalahan. Saat menaungi kemauan si Bos untuk menabrak seorang Bocah tanpa alasan yang jelas. Siapa yang salah ?
Bercermin terkadang lebih sulit ketimbang memberi cermin.
Setidaknya kalau nggak mampu. Jangan sebut2 masalah tender2an… biar gimana juga loe loe pada yang punya kerja. Walau kedengaran naif memang… Tapi yahh… kita lihat nanti 🙂
December 14th, 2007 6:19 pm
[…] Ray of Shadow […]
December 14th, 2007 7:04 pm
[…] Leksa : Oh My-Indonesia Oh My God 2. Ray : Visit Indonesia 2008 – my indonesia dot info 3. Ustadz.net : Akankah My-Indonesia.Info menjadi sebuah kebohongan publik? 4. http://www.brokencode.biz : […]
abis muter2 baca isu ini. Mampir ke blognya mas ardi sama mas johan, tapi kok ya malah makin gemes! Katakan dana efektifnya “cuman” 1.2M buat webnya, masa iya hasilnya seperti itu?
Bener2 keterlaluan menurut gw. Dah mahal, kerjaannya bener2 ga beres.
Gak rela saya, ga rela!!!!
December 15th, 2007 9:50 am
Saya menghargai hasil kerja pemerintah mengenai promosi pariwisata di indonesia. Tapi… ini ada tapinya kelihatannya pemerintah ato siapalah (yang bikun web) kurang mempersiapkan segalanya dengan matang dari konsep sampai finishingnya. masak web dah online link untuk contac us error (gimana nih web master-nya). Masih banyak yang perlu diperbaiki, jangan sampai malu2in nama indonesia (ini khan dilihat seleuruh dunia). Jangan kalah sama negara tetangga donk. Banyak orang (terutama yang diluar negeri) mengerti tentang seni (meskipun hanya utk sebuah web) jadi bikinlah yang lebih bagus lagi. Saya sebernarnya kecewa dengan tampilan web tersebut. Kurang dari harapan kita semua sebagai WNI. Di indonesia ini dah banyak orang pintar dan bisa menilai bagus tidaknya sesuatu.
Untuk masalah biaya pembutan saya juga merasa heran kalo dihitung dari kacamata seroang web developer nggak sampai segitu ngabisin (yah nama juga proyek pemerintah penuh dengan ini dan itunya). Untuk membuat web yang bagus dengan biaya mahal mungkin hanya dengan uang 1M dah dapen yang bagusssssssssss sekali. dan untuk dana promosinya itu lain lagi terserah pemerintah itu mah. Teman saya bikin situ yang bagus aja nggak sampai segitunya. Semoga pemerintah bisa segera memperbaiki atau mengkalrifikasi semuanya supaya nggak jadi bumerang dimasa mendatang
Thank’s
waw..
sayah telat banget..
December 15th, 2007 2:36 pm
@pico
Untuk bikin website cuma 1,2 M –> hasilnya koq gitu?
Untuk iklan adwords habis 2 M –> website kayak gitu koq diiklanin?
Untuk workshop habis .. M –> Argh!!!
Nanti bisa ganti pake domain .id –> Aaaaaaaaargh!!!
Berhentilah menghambur-hamburkan uang negara!
[…] anda. Pengumuman tersebut haruslah menjadi berita besar yang dapat membuat website anda minimal dibahas oleh para bloger. Nah, saya yakin bloger Indonesia yang sangat idiot itu pasti menyertakan link ke […]
Buset deh, mahal banget.
Gw pikir budgetnya masih wajar. Soalnya pada bulan dilaunching indo.com di Mataram NTB, gw pas ada di sana. Emang sih acaranya diadain di Hotel Berbintang di Lombok.
Bikin acara kaya’ begitu ngapain sampe 17,5 M. Padahal juga nanti dari hotel Melati ditarikin dana lagi. Terus siapa yang nikmatin 17,M itu?
Gw gak mau mendo’akan situs itu bakalan sukses. Ngapain gw bantuin do’a orang yang udah mengeksploitasi dana segitu besar. Terus buat developer website, jangan polos-polos amat deh kalo berhubungan sama Instansi Pemerintah. Pada siap apa kalo nanti namanya dikaitin sama BPK atau KPK.
Tempat gw aja sempet nawarin officialsite buat Bappeda dengan harga yang sangat terjangkau, masih dimintain di mark up aja, jawaban dari tempat gw “Maaf itu tidak bisa kami lakukan”.
mahal bangets.
yang jadi sorotan khan duit miliran itu.
Hello Indonesian Blogger,
Perlu bantuan untuk mengembangkan content pada website GoingToIndonesia.com, dalam situs GoingToIndonesia.com ini, user dipersilahkan untuk menambahkan sendiri objek-objek pariwisata
yang Anda ketahui dan belum terdaftar di situs GoingtoIndonesia.com ,
Anda juga dapat menulis artikel tentang objek pariwisata pada SITUS ANDA SENDIRI !!!, ya pada SITUS ANDA SENDIRI, tidak perlu menuliskannya pada situs GoingToIndonesia.com , karena dengan teknologi Web Mash-up Application , Tulisan anda tentang objek Pariwisata dapat kami refer secara automatis dari situs GoingToIndonesia.com (dengan catatan, blog anda dapat terindex dari google dan menggunakan kata kunci nama objek pariwisata tersebut)
Cara Berpartisipasi
1. Daftar ke GoingToIndonesia.com (proses pendaftaran mudah, tidak ditanya macam-macam, hanya tuliskan saka email anda, lalu akan dikirim password untuk masuk)
2. Setelah memiliki Account, anda dapat memilih nama kota tempat anda tinggal dan Anda dapat menambahkan objek pariwisata pada kota tempat anda tinggal
3. Anda dapat menulis artikel Pada BLOG ANDA SENDIRI, biarkan Google yang mengatur agar Summary Artikel anda Muncul pada website Kami, dan apabila Pembaca tertarik, Mereka akan mampir ke Blog Anda. Win-Win Solution , Right ?
Terima Kasih Atas Perhatiannya
Kukuh TW
http://GoingToIndonesia.com
IMHO: Situsnya emang kemahalan. Kalo pake bikin gedung sekolah, itu dapet brapa sekolah ya??? Hehehehe… Sory OOT!
Nambahin IMHO-nya..
kalo buat bangun kamar mandi [MCK] bersih di setiap objek wisata..
dengan biaya 10 juta… dapat 1000 kamar mandi
habis 10.000.000.000
jadi sisanya 7.000.000.000…
tetep aja masih sisa banyak buat dikorupsi.. kekeke
Nenek bilang jangan ditelan mentah-mentah tulisan di media yang salah melulu. (Dan seperti biasanya di Indonesia, nothing is the way it seems – orang Medan bilang, ada udang dibalik kuetiaw.)
First, anggaran yang bener itu Rp 5.5 milyar untuk 2007, bukan 17 milyar. 17M itu kalo dijumlahkan dari tahun 2006 dan 2007 yang sudah direalisasi, dan 2008 yang paling banyak, 10 milyar, yang masih rencana. (Kenapa gak sekalian dijumlahin dari tahun 1945, inflation adjusted, sampai tahun 2050?)
Second, anggaran yang tahun 2007, dari 5.5 milyar, potong pajak jadi efektif 4.65 milyar, itu porsi terbesarnya dipakai untuk promosi online, di Google, Yahoo, portal wisata internasional seperti Travelocity, dan juga portal domestic seperti Kompas, Bisnis, Media dsb (hint: apa yang tidak disebut?) Porsi kedua dialokasikan untuk memberdayakan hotel-hotel kecil, biar bisa ikut belajar promosi dan bertransaksi online. Kita bikin workshop di 3 kota – Jogja, Lombok, Manado – dihadiri 400-an orang/hotel, iklankan, talk show, masukkan 100-an lebih hotel ke my-indonesia.info dan system reservasi indo.com, dan ketika terjadi transaksi, membimbing mereka.
Intinya, kegiatan e-marketing ini tentang promosi online, bukan tentang bikin web site. Hasil apa yang didapat? Iklan pariwisata Indonesia ditayangkan sekitar 90 juta kali, kepada pengguna Internet yang senang berwisata atau bahkan sudah mencari informasi tentang berwisata ke Indonesia melalui situs pencari. Berarti efektif biaya menjangkau satu orang ini hanya Rp 50an. Pengunjung yang sudah dilayani tahun ini 230 ribu orang. Berarti biaya melayani satu orang calon wisatawan ke Indonesia, kalau dilakukan secara virtual via Internet, biayanya hanya Rp 20 ribuan. Sangat cost efektif.
Belum lagi waktu sebelum promosi, kalau coba cari “indonesia info” di Google, situs paling atas adalah punyanya CIA. Jadi perspektif yang didapat orang adalah perspektif CIA. (Coba search “president indonesia” sekarang di Google, situs siapa yang paling atas?) Punya Pemerintah dulu tidak kelihatan. Sekarang, untuk kata-kata kunci seperti itu, “tourism indonesia” dan hampir 2000 kata lainnya, situs Pemerintah sudah muncul, bahkan pada posisi-posisi terdepan.
Jadi lihatlah kegiatan e-marketing ini dalam konteks strategi pemasaran pariwisata Indonesia secara keseluruhan. Kalau tahun 2008 dianggarkan Rp 10 milyar, dari total anggaran promosi pariwisata, yang kalau saya tidak salah sekitar Rp 280 milyar, optimalkah kalau hanya 3-4% yang dialokasikan untuk pemasaran via Internet? Survey BudPar sendiri menunjukkan sudah 56% wisatawan ke Indonesia yang mencari informasi tentang wisata ke Indonesia via Internet. Kalau kita mau book Yahoo Singapore untuk 1 HARI saja – supaya setiap orang yang buka pasti lihat iklan kita, seperti blocking time di TV – biayanya bisa sekitar SGD 1 juta – atau Rp 6 Milyar sendiri!
Negara tetangga kita juga mengetahui ini dan berpromosi via Internet dengan agresif. Kita dapat info bahwa mereka di Google dan Yahoo saja bisa belanja iklannya sekitar USD 1-2 juta (Rp 9-18 Milyar)per tahun di masing-masing portal. Belum portal-portal lainnya dan kegiatan online promotion lainnya (Singapore Tourism Board pernah beriklan via newsletter broadcast menggunakan indo.com.) Untuk mengajak industri pariwisata berteknologi saja (seperti yang kita lakukan dengan hotel-hotel kecil ini), Singapore alokasikan dana SGD 10 juta (bisa lihat di situs Singapore Tourism Board).
Yang jelas, promosi pariwisata sekarang ini, oleh pemerintah maupun swasta, mau tak mau sudah harus melibatkan Internet – karena wisatawan adanya di situ.
Komentar lebih lanjut, silahkan email ke saran@indo.com
Salam
Adeline Djelita
http://www.indo.com
December 19th, 2007 7:24 am
@ Adeline Djelita
Sepertinya mbak menuduh kami yang bercuap-cuap ini karena “tidak kebagian” jatah iklan. Hehehe, tuduhan yang naif. Kompas juga protes soal situs 17,5 M ini koq. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0712/17/iptek/4087660.htm
Bole sih berlindung di balik “gak semua uangnya habis untuk pembuatan situs”. Tapi saya mau tanya, misalnya saya bikin lukisan yang jelek (kalo dijual 20 rb pun gak ada yang mau beli). Terus saya beriklan habis-habisan di adwords hingga habis 4 M. Apakah lantas lukisan tersebut bisa dijual 4M + 20 rb?
Intinya, benahi situs baru beriklan biar gak sia-sia. Itu uang saya juga lho, mbak. Saya bayar pajak 40% dari setiap bungkus rokok yang saya beli 😛
Logikanya di mana sih?
December 19th, 2007 10:39 am
@ Adeline Indo.com
berarti selama ini orang Bali, jogja promosi biayanya di klaim dari situs jelek itu. Huahahahha… ngaca dong Indo.com
Harusnya sampeyan itu berbesar hati. Jangan tambah sombong gitu. ketahuan sampeyan gak bisa apa apa.
@Indo.com
Lagi2 respon yang sungguh ga menjawab apa2. Setuju sama komen “Kunyuk”, kalo “yang dijual” sama sekali ga berharga, pantaskah ngabisin begitu besar biaya (yang kita juga ga tau pasti bener apa ga, sori).
Setuju lagi sama “Kunyuk”, sadar ga sih kenapa ini jadi rame? Karena itu BUKAN duit Budpar, BUKAN duit Indo.com, itu dari APBN… artinya itu duit rakyat, termasuk blogger-blogger yang ngepost dan komen2 ini.
Intinya :
duit KAMI ini dipake buat apa aja?
Wajar tho pertanyaannya?
December 19th, 2007 6:06 pm
haduhhh jd puanjang kie…
wajar seh kita sebagai rakyat yg ngasih duit ke pemerintah buat bikin itu web mempertanyakan kemana larinya duit milyaran rupiah??? masa bikin begituan doank ampe milyaran
CMIIW… laki g bikin web begituan cukup dengan 5 juta aja BISA LOH bahkan mungkin lebih baik dr itu heuheuheu… atau si empunya blog ini misalnya beliau juga hebat bikin web, pastinya tau lah harga buat web yg kek visitindonesia[dot]info gak nyampe milyaran kok heuheuheu
SO… sekali lagi ah nanya kemana ya larinya duit milyaran rupiyah ityu??? heuhuehu
eh eh tp g gak ikut²an ah cuma isenk doank kasih komentar hihihihi
mas, ada keliatan lo ceweknya anunya itu ljo foto yng paling kiri..
December 22nd, 2007 2:07 pm
adelia says :(Kenapa gak sekalian dijumlahin dari tahun 1945, inflation adjusted, sampai tahun 2050?) <<<< nie bukti kalo Mbak adeline masih katro ttg situs, bisanya cuman jawab asal,ngawur dan ga profesional n maunya cuman ambil ” korup ” duit rakyat doang….wakakakak..
Lha wong internet tuh ada pas taon 2000an , lha taon2x sebelumnya mw dipake buat apa mbak, buat korupsi lagi kah..?? kalo emg bener mw bikin myindonesia.com dari taon 45, pasti situ jadi koruptor kelas wahid nomor 1 di dunia…wakakakka,
makanya mbak ngomong jangan asal njeplak n ndobos lambene, malah makin ketauan aja tuh belangnya…duh maluw aq….
December 24th, 2007 2:38 am
Barusan baca bahasan yang sama di dexno.com, ternyata komennya mbak adeline sama kayak di blognya dexno juga 😛 Klo gitu komen saya dikopas juga deh
Mbak Adeline Djelita,
Penjelasannya muter2 deh. Mahal sih ndak papa asalkan hasilnya setimpal dengan biaya yang dikeluarkan, Masalah berapa besar dari sekian milyar itu mau dialokasikan untuk promosi online, e-marketing, or whatever… bukan alasan untuk ndak bisa buat website yang layak toh, apalagi untuk ukuran website yang makan biaya semahal itu. Website gratisan di luar sana pun masi banyak yang jauh lebih baik tampilannya.
E-marketing memang buat promosi, tapi kalau yang dipromosikan sendiri tidak ada nilai jualnya bagaimana dong…
Sayang, 17M bisa buat kasi makan orang klaperan di Indo berapa banyak yah
Saya usul redesain dan ganti domain saja. Mari kita
bersama-sama terus mengawasi proses perbaikan
website itu, demi kemajuan dan kredibilitas bangsa
Indonesia. Sementara itu dulu komen saya karena saya
sudah kebelet pipis nih mau ke belakang.
wah, seru banget nih. dari awal bulan sampe mau habis tahun. saya yakin ray benar dengan kupasannya seputar web tsb. saya tahu dia memang pekerja dibidang tsb. dan saya pikir kalo dihitung hitung, dengan uang itu pemerintah bisa dapet 3.500 buah web kalo dipesannya di ray of shadow. he..he..he.. pasti semua propinsi dan kabupaten di indonesia kebagian tuh satu satu.
ih sayahmah ikutan nyengir ajah ah 😀
Halo teman2 Indo, saya terkejut situs http://www.my-indonesia.info akan memakan 17 milyar Rp.
Biayanya mahal dan situsnya memang sangat sederhana, dan ada banyak kesalahan.
Kalau saya mau pergi ke provinsi Jambi atau Kalbar, tidak ada informasi lebih lanjut sama sekali.
Penampilan dalam kedua browser penting, IE dan Firefox, juga kurang bagus.
Saya pernah berkunjung Indonesia 10 kali, tapi situs seperti itu tidak bantu wisatawan asing sama sekali.
Artikel yang paling buruk adalah
http://www.my-indonesia.info/page.php?ic=7&id=3184
“The government held its first Visit Indonesia program in 1991, which was not particularly successful, increasing the number of foreign tourists by merely 400,000 from the year earlier”…
Mereka bangga mempromosikan ketidakberhasilan kampanye Visit Indo 1991 ! Aneh…
Saya akan mencoba membantu Visit Indo 2008 dengan situs pribadi dalam bahasa Ceko… memakan harga 5 juta saja 🙂
Martin
Minta maaf kalau ada kesalahan bahasa Indo, saya benar2 bule murni 🙂
wah mantap ulasanya mas ampe kulit2 arinya hehehhe sip, majulah webdesign indonesia!
Ckk.ckk.ckk.. lagi-lagi..
Di corupt ato diapain tuh dana segitu gede nggak optimal lagi pengerjaan nya..
Bis itu kena hack pula nanti.. sama aja bolong…
March 29th, 2008 1:38 pm
liat dr budgetnya wow..
tapi bgitu liat web nya saya sendiri agak males.
kenapa gag ngumpulin anak” bangsa, yg berkecimpung di bidang seni web grafis, dan khususnya masih belajar dr sluruh dunia?
jujur, web itu di kelas saya tidak akan dipandang juga. krn terlalu simple, biasa, dan saya rasa sayapun bisa buat. tapi sayang di dana. buat apa aja tuh dana?
tp saya perhatian sm internet indonesia,
masih di monopoli,
jd org” yg liat situs ini pun hanya bisa mlongo dan bergumam,
“wow.. keren..” pdhl masih ada yg lebih keren.
tp syukurin aja lah apa yg ada dulu, nanti klo ada apa” kami tunas bangsa indonesia siap ngebantuin demi ngebangun bangsa..
[…] Rayofshadow : http://www.rayofshadow.com/blog/selamat-atas- diresmikannya-situs-my-indonesia-dot-info/ […]
Web kayak gitu biayanya 17,5 M???
Wah, bisa dilaporkan ke KPK nih.
Jelas2 korupsi!!!
Lebih baik dikasih ke aku proyeknya 😀
[…] Visit Indonesia 2008 – my indonesia dot info : Ray Blog […]
Mas Astho, http://www.tb512.com ikutan link exchange dong.
Thanks.
Wah..ga usah report dah, kalau aku ngomomg masalah wisata, terutam kalo mau datang ke bali pake http://www.gobaliparadise.com karena sbelimnya saya booking melalui web ini, informasi lengkap banget.
Bagi yang mau exchange link, tentang wisata klik URL di bawah ini ya………
http://www.gobaliparadise.com/link_all_1.html
[…] kita Ray menanyakan kenapa tidak menggunakan domain .id saja ? Domain .web.id atau malah .go.id misalnya […]
Hmmm.. nampaknya ga fair juga kalo kita menilai dari tampilan luarnya aja. Bukan tidak mungkin ada sistem di belakang layar yang keberadannya tidak dipublikasikan dan memang sangat kompleks (mungkin loh ya..) sehingga harganya milyaran rupiah.
Trus, ga bijaksana juga kalo semua kesalahan kita timpakan ke indo.com. Namanya nyari duit, pasti masang tarif mahal kalo klien-nya ga ngerti apa2. Kayanya lebih rasional kalo nyalahin yang ngasih proyek, ko mau aja bikin website dengan harga segitu mahal..
Yang pasti sih, (un-)profesionalisme indo.com terlihat dari situs my-indonesia.com dengan adanya tulisan “Powered by indo.com”, adsense, dan link ke indo.com yang terkesan sengaja dimasukin.
(Gile, gue baik banget ga nyalahin indo.com.. :-D)
Just my opinion..
[…] anda. Pengumuman tersebut haruslah menjadi berita besar yang dapat membuat website anda minimal dibahas oleh para bloger. Nah, saya yakin bloger Indonesia yang sangat idiot itu pasti menyertakan link ke […]
[…] http://www.rayofshadow.com/blog/selamat-atas-diresmikannya-situs-my-indonesia-dot-info/ http://www.kapucino.org/2007/12/11/oh-my-indonesia-oh-my-god/ […]