sahabat setiaku

Asthagah.. tak terasa sudah sekian lamanya aku melupakan kalian wahai sahabat sahabat terbaikku. Maapkan saya yg terlalu sibuk mengejar materi dan duniawi sampai melupakan keberadaan kalian semua. Entah mungkin kalo tidak karena keadaan emosi dan fisikku yg kacau akhir akhir ini aku tidak ingat kalian.

Dahulu hampir setiap saat setiap waktu aku selalu bercengkrama dengan kalian, setiap periode tertentu kita selalu saling mengkoreksi akan langkah langkah yang kita ambil, dan apa yang akan kita lakukan kelak.

Sobat… maap yah.. sekian lamanya aku melupakan dirimu, dulu setiap malam purnama kita selalu bercengkrama.. membayangkan dewi dewi yang cantik keluar dari rembulan dengan pakaian yang indah dah tubuh yg harum mewangi, mereka datang kepada kita dengan belaian belaian lembut yg menyejukan hati, untaian kata kata yg mampu menggenggam jiwa kita. Pernah kita duduk bersama dan bercakap antar jiwa. Kita saling berkeluh kesah tentang kehidupan kita. Saat bahagia, saat bersuka cita, saat menderita dan saat sengsara.. kita tak pernah lupa untuk saling bersapa dan menggenggam tangan satu sama lain. Sahabat.. masih ingatkah kamu saat kita sering melewati sunyinya malam karena sama sama tidak bisa tidur? dan kita hanya bisa saling bercengkrama sambil menggoreskan pena? malam malam kebersamaan kita sering hanya di temani suara jengkrik dan tetesan kran air di kamar mandi. Sahabat.. aku benar benar merindukan kebersamaan kita waktu dulu. Dimana jalan kita selalu di penuhi dengan cinta kasih.. yah meski terkadang tanpa sengaja kita menyakiti orang lain, tapi kita selalu bisa saling menasehati, saling mengisi dan merencanakan kehidupan yg lebih baik.

Sahabat.. ingatkah kamu ketika suatu saat aku mendapatkan sahabat baru.. kita berjalan bertiga seiring sejalan seirama bersama harmoni yg mampu menyejukkan jiwa dan mampu memudarkan segala rasa sakit dan penderitaan di dada. Kita bertiga tak pernah lepas, kemana selalu sejalan, terkadang engkau di belakangku, aku di tengah dan dia di depan kita menuntun jalan kita, terkadang kita berjalan bersama, terkadang dia berjalan terlalu cepat di depan kita, dan maaf.. terkadang kami meninggalkanmu jauh di belakang.. maaf sobat.. kadang saat itu aku ingin membicarakan sesuatu yg penting antara kami, maaf sekali kalo kami sejenak melupakanmu.

Sahabatku tersayang… sejenak aku telah melupakan kalian berdua, tapi kalian tetap tidak akan pernah lepas dariku, kalian selalu mengisi hari hariku. sahabat, dalam keheningan malam sering kali kuingat kalian, dalam doa kupanjatkan. Kalian selalu bersamaku dalam setiap langkahku, bahkan dalam setiap tidurku, menghiasi mimpi mimpiku, kalian bawakan purnama kegenggamanku, kalian petikkan bintang bintang di langit untukku, kalian bawakan dewi dewi kehadapanku, kalian tundukkan dunia dibawah kakiku terkadang juga kalian tunjukkan surga dan neraka di depan mataku. Sahabat.. aku rindu kalian semua, rindu kebersamaan kita, rindu canda tawa kalian rindu semua nasehat dan petuah bijak yang kalian berikan.

Sahabat… kuingin suatu saat kelak, di sebuah sudut malam yg tak berbintang kalian mau mengajakku kembali berjalan jalan, menyusuri malam, biarkan dingginya malam menusuk tulang dan membekukan otakku. Mengantarkan jiwaku mengembara kealam dimana hanya ada kedamaian disana… persis seperti yang engkau janjikan 30 th 9 bulan 2 minggu lebih 2 hari lalu.

Buat kalian sahabatku, masa laluku dan masa depanku. terimakasih kalian masih menemaniku sampai saat ini.