Indonesia Malaysia dari sisi lain

Melihat beberapa kasus belakangan ini dan beberapa postingan dari rekans blogger lain *gak perlu di sebutkan* aku tertarik untuk menuliskan pendapatku sendiri dari sisi lain. Beberapa rekan mengutuk habis habisan malaysia, ada yg menyebutnya Malingsia, Malesa, Malasial dll bahkan ada yg memplesetkan “Visit Malaysia” menjadi Visit Malingsia – Trully Maling Asia.

Postingan disini semata hanya melihat dari salah satu sisi.. bukan membela salah satu negara. bangsa atau kaum saja. Dan postingan disini lebih ke arah Instropeksi diri. Pertama mari kita lihat kembali beberapa hal yg dianggap merugikan bangsa ini. Saya tidak akan berhitung dengan statistik dan prosentase, karena saya tidak punya data yang akurat, saya hanya mau membahas dari sisi hati dan logika saja.

1. Hilangnya pulau Sipadan dan Ligitan  dari Indonesia yg direbut oleh Malaysia lewat peradilan Internasional
2. Penyebutan warga negara Indonesia dengan kata “Indon” yg dianggap merendahkan bangsa ini.
3. Banyak TKI dianiaya dan dibunuh
4. Pengakuan beberapa Hasil Kebudayaan Indonesia oleh Malaysia, seperti Batik, Lagu Rasa Sayange, Bahkan Angklung, Kuda Kepang, Ronggeng, dan Barongan atau Reog juga dianggap kebudayaan mereka.
5. Perlakuan kejam terhadap warga negara Indonesia oleh RELA (Relawan Rakyat)
6. ketegangan di wilayah Ambalat antara RI dan Malaysia. dll

Well.. saya tidak akan mengomentari itu semua, mari kita mulai melihat dari dalam negeri sendiri.

Indonesia..
Menurut saya pribadi semua masalah itu semua sangat mungkin terjadi dan bahkan mungkin nanti kesenian tradisional ataupun Budaya budaya Indonesia semua bisa “di angkut” kesana. Saya pikir pemerintah Indonesia memang kurang Tanggap terhadap semua hal dan peristiwa yang sudah terjadi, Kita memang kurang menghargai product dalam negeri, kurang menghargai sumber daya sendiri, dan lebih tepat dikatakan kita kurang menghargai diri sendiri.

Contoh yg kongkrit adalah beras. Dulu negara tetangga berguru ke Indonesia cara menanam beras dan membuat beras berkualitas, sekarang apa yg terjadi? Indonesia Import beras dari mereka, sudah begitu dikorupsi lagi. PARAH gak? misal negara kita adalah penemu beras dan satu satunya tempat awal tumbuhnya padi, lalu jika negara lain mematenkan bahwa beras adalah hasil mereka, lalu mau apa kita? kalo kita menyangkal juga malu, bagaimana tidak, kita aja import kok mengaku penemu dan asal muasal beras / padi. Aneh kan jadinya. Begitu juga dengan kesenian tradisional, di negara sendiri orang sudah tidak ada yg peduli, sudah tiadak ada yg memainkan dan melestarikan, lalu kemudian negara tetangga nguri uri kebudayaan tersebut pada akhirnya bilang bahwa itu adalah budaya mereka, lantas bagaimana kita bisa membuktikannya? kalo kita saja sudah tidak melakukan itu semua.

Coba Kita Indonesia berfikir secara realistis, berapa banyak TKI yang bekerja keluar negeri, ke Arab, Qatar, Dubai, Hongkong, Taiwan, Singapura, Malaysia, Brunai dll, Dengan berbekal kasih sayang mereka merantau di negeri orang untuk mengasuh anak orang, dengan berbekal Tenaga dan badan yg kekar mereka merantau untuk menjadi kuli di negeri orang. kenapa mereka merantau? ya karena di negeri sendiri tidak ada lapangan pekerjaan untuk mereka, kalopun ada hasilnya tidak cukup untuk makan.

Bayangkan Berapa banyak Tukang Insinyur yg akhirnya lebih dihargai oleh mereka pihak asing karena kepintaran dan kemampuan mereka, ya karena mereka merasa tidak dihargai di negeri sendiri, tidak bisa hidup dengan gaji yg diberikan pemerintah akhirnya mencoba mengadu nasib di luar negeri, ingat kasus IPTN yg gak jelas sampai sekarang, yg para tukang Insiyurnya akhirnya lebih memilih bekerja diluar negeri. Berapa banyak Pilot Indonesia yg bekerja di luar negeri? antara lain adalah Pilot Pribadi Presiden Khadafi dan Pilot dari Indonesia yg bekerja di Maskapai One-Two-Go dari Thailand yg beberapa waktu lalu tewas kecelakaan di Phuket. dan itu baru beberapa yang diketahui.

Coba Pemerintah kita ini lebih memberdayakan masyarakat sendiri, lebih menghargai para Insinyur lebih menghargai para tenaga kerja dengan memberikan UMR yg tinggi, ya atau paling tidak dengan membuka lapangan kerja di daerah daerah, sehingga mereka akan lebih membangun daerah, bukan membangun negara lain dengan cucuran keringat dan darah.

Mungkin Pemerintah kita terlalu sibuk dengan masalah KKN… terlalu sibuk dengan urusan Politik dan urusan perut sendiri sampai sampai lupa untuk membangun negeri dan mensejahterakan rakyat.. mereka lupa janji janji mereka saat kampanye.. mereka terlalu sibuk untuk mengumpulkan uang sebagai ganti apa yang telah mereka keluarkan saat berkampanye. Mereka juga masih sibuk mengamplopi dan memberi upeti kepada atasan atau pejabat tinggi berharap posisi mereka akan naik, berharap jabatan mereka akan langgeng. Dirjen Pendidikan dan kebudayaan juga kurang tanggap, mereka lebih banyak memikirkan apa yg akan dilakukan besok, tanpa mau menoleh kebelakang apa yg seharusnya mereka kerjakan untuk melestarikan kebudayaan negeri ini.

Banyaknya kasus TKI mati di luar negeri, banyaknya kasus Pemerkosaan dan pelecehan TKI, kenapa Indonesia diam saja? Ya kesannya Pemerintah mengabaikan dan kurang peduli dengan mereka, sepertinya Pemerintah lebih senang menerima devisa dari mereka daripada cepek mengurus seorang dua orang yg mati… mungkin pemerintah akan bilang “toh sudah mati ya mau gimana mana gak bakal hidup lagi”

Kembali ke diri sendiri.. sebaiknya kita memang lebih Instropeksi diri, tidak usah terlalu menyalahkan orang lain, kita cari solusi terbaik kenapa masalah itu bisa terjadi, kita cari cara menanggulanginya dan pemecahannya, bukan dengan kekerasan, bukan dengan menghujat dan menjelekkan tetapi dengan berfikir semula, tarik benang kebelakang.

Malaysia..
Memang banyak pemberitaan yg mengatakan bahwa Malaysia ini kurang menghargai tenaga kerja asing, coba kalo mau sedikit instropeksi, siapa yg membangun Malaysia, siapa yg menyanyangi, mengawasi, anak anak bangsa Malaysia, siapa yang membuatkan makanan pagi untuk mereka. Apa jadinya tanpa mereka semua.

Banyak gedung gedung dibangun oleh kuli kuli dari Indonesia, banyak  PRT dari Indonesia disana, banyak pengasuh anak dari Indonesia, apa jadinya jika mereka tidak ada, Misalkan Warga malaysia Harus mengurus rumah tangga di pagi hari, memasak mengurus anak dll.. mereka akan banyak kehabisan waktu, yang seharusnya mereka produktif dalam bekerja jadi tidak produktif, dan lebih banyak mengurus hal hal yg sebenernya bisa di lakukan oleh orang lain (PRT)

Apa jadinya jika Malaysia tidak ada kuli bangunan? siapa yg akan merealisasikan konsep arsitektur mereka yg canggih, tidak mungkin para arsitek dan insinyur akan turun langsung mengaduk semen dan menyusun batako.

Ya kenapa tidak Instropeksi diri, bahwa Malaysia juga membutuhkan PRT dan Kuli dari Indonesia, meskipun dimata mereka itu rendah tetapi mau tidak mau mereka juga membutuhkannya. Tanpa mereka Malaysia tidak akan secanggih sekarang.

Cobalah Malaysia lebih mengajarkan sejarah pada rakyatnya, dimana banyak sekali warga malaysia yang sebenernya adalah keturunan dari Indonesia, Pada jaman dahulu banyak warga negara Indonesia khususnya yg berada dekat dengan malaysia, seperti Sumatra dan Kalimantan, mereka banyak yg mengungsi ke Malaysia saat jaman penjajahan Blanda. dengan kata lain memang Indonesia dan Malaysia adalah serumpun sedarah, jadi tidak perlu bertikai.

Terlebih Indonesia dan Malaysia adalah negara dengan Mayoritas penduruknya adalah Islam, kita semua tahu bahwa sesama Muslim adalah saudara, jadi buat apa bertikai dan saling mengejek?

Ingat pula Firman Allah dalam Surat Al Hujarat ayat 11
Al Hujarat

yang artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela  dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

lalu kenapa kita harus saling mengejek dan mencela? Bukankah hal itu sudah jelas jelas dilarang dan sudah diperingatkan oleh-Nya? Apakah yang seperti itu sudah kalian lupakan dan tidak lagi tampak di mata kalian?

kembali ke diri sendiri.. sebaiknya masing masing memang harus saling instropeksi, kalo merasa saudara serumpun maka sudah tentu tidak akan saling menyakiti, pasti tidak ada kata kata ejekan cacian dan makian, apalagi sampai bertikai, Sungguh memalukan bukan?

Indonesia sebagai saudara tua seharusnya bisa mengayomi saudara mudanya yaitu Malaysia, meski saudara muda sukses janganlah ada iri dan dengki, dan Malaysia sebagai saudara muda hendaklah tidak ngelunjak atau sombong atas kesuksesannya daripada saudara tuanya.

Bukankah seharusnya yg kita perangi adalah mereka yg akan merusak kita? bukan saudara yang membantu kita? maka dari itu, tolong kembalilah berfikir dan instropeksi diri, mari kita mulai dari diri sendiri. Semoga padangan saya yang sangat sederhana dan sangat sedikit ini bisa menjadi obat rindu kita akan kedamaian dan akan rasa persaudaraan. Aminn.

Author: Ray

75 thoughts on “Indonesia Malaysia dari sisi lain

  1. ini adalah segelintir rakayt indonesia yg masih menganggap indon adalah abang kpd malaysia…terlalu bodoh!!

  2. Saya kadang berpikir, kenapa TKI/imigran masih bisa memasuki negara tsb dan masalah ini tak kunjung selesai? Hipotesisnya mungkin, 1. TKI/imigran gelapnya lebih pintar dari penjaga perbaatasan sana, 2. ada sindikat yg menutup mata aparat sana, dan 3. Ekonomi di sana bagaimanapun juga membutuhkan tenaga kerja murah. Ternyata apa yg saya temui diluar perkiraan, di sejumlah wilayah TKI/TK Filipina ternyata berperan dalam mempertahankan kekuasaan UMNO (Golkarnya sana) terutama dalam masa-masa Pemilu/Pilkada (istilah sana pilihan raya atau pengundian). Caranya? Coba cari dengan kata kunci “pengundi hantu”. Bumiputera yang menjadi basis UMNO hanya berjumlah 64% dari total penduduk sana. Jumlah itu menjadi rebutan dari partai-partai oposisi lainnya.

  3. Mengenai TKI/imigran yg menjadi penyebab meningkatnya kejahatan/jenayah di sana ternyata hanya hiperbolik – mungkin sebuah steorotip. Menurut hasil penelitian independen, kejahatan yg dilakukan oleh orang asing/foerigners di sana pada tahun 1992 s/d 2002 berada pada tingkatan 1,8% s/d 2,1% dari total kejahatan yg pernah terjadi di sana. Anda bisa menemukan penelitian itu dengan mencari file “riseofcrime.pdf” di google. Bahkan pada tahun 1997/98 berada pada posisi 1,3% s/d 1,5%.

    Sementara itu, sebagai perbandingan, menurut pengakuan polisi federal di sana, pada tahun 2006(?), pelaku kejahatan oleh orang asing mencapai 20% dari total kejahatan yg terjadi di sana. Imigran di mana-mana memang kebagian sialnya, pelaku lokal biasanya meniru dialek imigran untuk menyamarkan jejak kejahatannya. Anda bisa melihatnya dengan cara mencari judul berita ini di google “Police: 80% of crimes committed by Malaysians”

    Itu adalah sebagian dari hasil intropeksi diri saya.

  4. Malaysia Indonesia adalah serumpun…cubit peha kiri..peha kanan terasa..adik beradik memangnya begitu…bergaduh memanglah ada…tapi saya yakin apabila berlaku perkara yang menyentuh ummah kita akan bersatu…saya dari malaysia

  5. INDON BANGSA BODOH masih tidak tahu batik juga ada di MALAYSIA kerna media INDON adalah PEMBOHONG…warga INDON BANGGA MEMPERCAYA PADA PRES INDON YANG SEBENARNYA DISUAP OLEH POLITIKUS INDON…..APA batik hanya ada di INDON…???…apa buktinya BATIK BERASAL DARI INDON..???hahaha….BATIK asal dari CINA aja berusia lebih 5000 tahun…apa BANGSA INDON SUDAH ADA WAKTU ITU..??DIJAJAH AMA BELANDA AJA SAMPAI SAAT INI YA….hahaha..semua ARTIS LUAR INDON ADALAH DARI BELANDA….FAKTA….

    PRESIDEN INDON adalah KERBAU..BODOH..MALAS..GEMOK…hahaha….itu BUKTINYA INDON BANGSA BODOH….

  6. actaully i like the indonesia culture but not for their minded. most of them are uncivilized like a barbarian

  7. wah keren kaya membahas soal agama aja gda habisnya.
    orang yang bodoh adalah orang yang saling menghina. apakah anda/saya salah satunya? berkaca aja pada diri sendiri. klo merasa diri kita benar buktikan, g usah adu ngomong. biarkan orang lain yg menilai.yang penting kita ada di jalan yang benar.
    tapi bingung juga y kalo indonesia mengaku benar, malaysia juga mengaku benar. kata orang sunda mah pakeukeuhkeukeh

  8. “Cobalah Malaysia lebih mengajarkan sejarah pada rakyatnya, dimana banyak sekali warga malaysia yang sebenernya adalah keturunan dari Indonesia, Pada jaman dahulu banyak warga negara Indonesia khususnya yg berada dekat dengan malaysia, seperti Sumatra dan Kalimantan, mereka banyak yg mengungsi ke Malaysia saat jaman penjajahan Blanda. dengan kata lain memang Indonesia dan Malaysia adalah serumpun sedarah, jadi tidak perlu bertikai.”

    Saya keliru dengan kenyataan anda ini. Kerana
    hasil pemerhatian saya, yang tidak mengetahui sejarah keserumpunan Malaysia-Indonesia ini adalah kebanyakannya orang Indonesia.
    Kerana itu, apabila sesetengah budaya masyarakat Malaysia dari suku Jawa dan Minang dipaparkan, orang Indonesia berasa aneh, dan menganggap ianya dicuri!!! padahal budaya-budaya itu memang sudah wujud sejak ratusan tahun dulu di semenanjung, dan ini kebanyakannya diketahui dan difahami oleh kebanyakan generasi muda Malaysia dari keturunan Jawa, Bugis, Minang..etc

    Yang lebih melucukan, ramai orang Indonesia tidak tahu yang Negeri Sembilan (sebuah negeri di Malaysia) itu dibangunkan oleh suku Minang yang berhijrah ke sini semenjak zaman kesultanan Melayu Melaka. Saya ada terbaca dalam forum Kasus.com, apabila dipaparkan tentang fakta ini, kebanyakan responsnya seperti terkejut dan baru mengetahuinya

  9. Diharap warga Indonesia juga memahami kenapa orang Malaysia merasa begitu marah dengan orang Indonesia. Dalam hal ini, ia tiada kena mengena langsung dengan sikap arogan atau meninggi diri seperti yang anda fikirkan, tapi cuma satu tindak balas apabila negara dan bangsa dihina.

    Contoh tindakan Indonesia yang mengundang kemarahan:

    1. Peristiwa “Konfrantasi” pada tahun 60an dengan slogan “Ganyang Malaysia”: yang masih berkekalan dilaungkan oleh rakyat Indonesia sehingga hari ini. Apa perasaan anda jika ada orang mahu memerangi anda setiap masa? bahkan dalam hal ini saudara seagama anda sendiri?

    2. Kes “Rasa Sayange”: Malaysia difitnah mengklaim lagu ini. Sedangkan jika anda perhatikan betul2 Iklan tersebut, cuma lagunya sahaja yang digunakan, tiada langsung disebut yang “Rasa Sayange berasal dari Malaysia, bukan dari Indonesia”, tiada bukan?? Bahkan orang Indonesia sehingga hari ini masih belum mengemukakan bukti konkrit mengatakan lagu ini berasal dari Maluku dan siapa rakyat Indonesia yang jadi komposernya.

    3. Kes “penderaan TKI”: Malaysia dituduh bersikap zalim terhadap orang Indonesia, padahal kes-kes sebegini adalah sangat terpencil, ramai lagi TKI yang dilayan sebaiknya. Kes penderaan ini boleh saja berlaku di mana-mana negara, bahkan di Indonesia sendiri. Saya pernah terbaca dalam berita menyatakan ada TKW di negara Arab yang sering dilayan seperti hamba, diminta melayan nafsu seks tuannya. Jadi dalam hal ini, kenapa cuma Malaysia yang sering dipersalahkan???

    4. Kes “Tarian Pendet”: Malaysia difitnah mengklaim tarian pendet dalam satu promo di Discovery channel. Promo beberapa saat yang menayangkan gambar tarian pendet ini adalah bikinan “Discovery Channel” yang berpusat di Singapura. Promo ini bukanlah “iklan” tentang Malaysia, tetapi lebih kepada promo bikinan Discovery Channel sendiri untuk memperkenalkan program2 tentang Malaysia yang akan ditayangkan di saluran mereka. Yang menghairankan, walaupun berulang kali penjelasan diberikan, rakyat Indonesia masih sukar menerimanya dan sanggup mengatakan pihak Malaysia “baling batu sembunyi tangan”.. WTF???

    5. Kes “Pulau Jemor dan Pulau Jemur”: Ini adalah satu lagi fitnah Indonesia ke atas Malaysia.

    6. Kes “Lagu Negaraku”: Malaysia difitnah menciplak lagu ini dari irama “Terang Bulan”. Sedangkan sejarah Negaraku adalah sangat jelas yang berasal dari anthem negeri Perak, “Allah Lanjutkan Usia Tuanku”, yang sudah wujud sejak kurun ke-19, yang diadaptasi dari sebuah lagu perancis dari kurun ke-18 (Terang Bulan juga diciplak dari lagu ini)

    6. “Sweeping Malaysia”

    7. Rancangan BENDERA untuk menyerang Malaysia.

    Jujur saya katakan, hasil dari perbincangan saya dengan golongan dari rakyat Malaysia yang sangat membenci orang Indonesia, mereka tidak akan berhenti mencaci dan menghina Indonesia, selagi tukang-tukang fitnah dan yang mengadu domba ini tidak meminta maaf

    Selagi masih ada tukang-tukang fitnah dan kumpulan2 seperti BENDERA di negara anda, saya jamin sampai kiamat pun, permusuhan ini takkan berakhir

  10. Cuba lihat di internet,BANGSA INDON 5 TAHUN lamanya menghina BANGSA MALAYSIA tampa sedikitpun BANGSA MALAYSIA membalasnya,tapi kesabaran BANGSA MALAYSIA ada batasnya.BANGSA INDON telah membunuh ramai rakyat MALAYSIA,merompak,merogol dan banyak lagi kejahatan BANGSA INDON dibumi MALAYSIA,tapi tidak satupun tindak kejahatan BANGSA INDON diberitakan oleh media INDON,sedangkan ada lebih 35.000 BANGSA INDON telah merompak DI MALAYSIA,MEMBUNUH DAN MEMPERKOSA ISTERI2,dan ANAK2.selama 5 tahun BANGSA MALAYSIA berdiam diri,kini BANGSA MALAYSIA tidak akan berdiam diri lagi,kami akan menyerang BANGSA INDON DENGAN APA SAJA…selagi BANGSA INDON TIDAK MEMINTA MAAF, dan BANGSA INDON harus ingat,jika BANGSA INDON mula menghentikan FITNAH pada hari ini,maka kami akan menghentikan penyerangan pada 5 tahun kedepannya..!!!..

  11. kita orang malaysia tidak akan tolak ansur lagi.selama ini kami diam malah melayan baik orang indonesia.tapi balasannya….lihat lah oang indonesia dimasa kekuatan militer mereka lemah masih mau menyeang malaysia.apa jadi kalau kekuatan milite mereka kuat.pasti mereka akan terus menyerang sepeti konfontasi dahulu.ingat bangsa indonesia……dosa konfrantasi dulu masih diingat oleh orang malaysia………kami tidak menjual tapi sanggup membeli hingga mati

  12. Rakyat Malaysia, mari kita sama-sama bekerja dan kuasai ekonomi Indon…jangan leka dengan omongan kosong Jawa…

  13. Ayo, buang yang keroh dan ambil yang jernih.. Ayo bersatu dan saling menghormati satu sama lain..

  14. ANALISA :

    provokator yang menyerukan perang indo malaysia tidak pernah mikir susahnya rakyat indo cari duit. Lihat dan pikirkan nasib orang indo yang jadi PRT dan kuli di malaysia, kalau perang terjadi, harga sembako naik, pekerjaan jadi lebih susah, rakyat tambah menderita lho. akan banyak pembunuhan dan keluarga kehilangan orang – orang yang disayangi. siapa tanggung jawab?!!!

    Mr. Provokator tidak akan kehilangan apapun, karena mereka memang tidak punya orang tua, sanak saudara, yang membutuhkan kehadiran mereka untuk sesuap nasi. sementara rakyat indonesia yang lain? MENDERITA KARENA PERANG !!!

    mari kita lawan isu perang indo malaysia dengan isu perdamaian malaysia dan indonesia.

    Kalau indonesia tidak ingin pulaunya di caplok negera lain, maka mari kita bersama – sama usulkan transmigrasi mengisi pulau – pulau yang rawan itu dengan penduduk kita. berikan subsidi bagi rakyat supaya mereka mau pergi ke pulau – pulau itu, dijamin negara lain gak punya alasan untuk mencaplok pulau kita. dan masalah kependudukan di jawa juga akan berkurang.

    terima kasih sudah membaca.

  15. kte harus bersatu..!!jauhkan drpd perpecahan..kte smyang d tmpat yg sma dlm masjid yg sme,kiblat yg sme..cme warna kulit yg berlainan..ttpi kte ttp sme jgak

  16. jgn jd saudara kte di ngara arab yg tlah berpecah belah..kr pentingkan dri sndri..
    sye akan tulis lbh bnayk lg

  17. ape gnenye bgaduh, perbuatan tsut adlh yg dilarang oleh nabi..mhu kah kte smu mnjdi umat yang rugi..

  18. salam…….,bt rkyt msia.nko org ni x sdah2 nk maki2.brkkn nama msia jeela nko org ni.ckp2la bahasa2 ksr nko org tu.agama Islam xnh srh umtnya bermusuhan,bergdh,bertekak,maki memaki sesama bangsa malah agama lain pn dsruh berbaik2.berdamaila.jgnla ikut kata ati nko org je.kite ni manusia sentiasa ada salah dn silap,jd cermin diri dulu.salam

  19. Saya sebagai salah satu generasi muda Indonesia, jujur saja terkadang merasa panas dengan pemberitaan hubungan Antara Indonesia dan Malaysia. Namun, semakin banyak berita yang saya simak dari media televisi dan internet (terutama dari forum-forum tertentu) terus terang, saya benar-benar merasa ‘jeleh’ atau capek dengan caci-makian yang tidak ada penyelesaiannya.

    Saya berpikir, mengapa harus saling menghina tanpa penyelesaian yang pasti? Ini namanya hanya pemborosan tenaga serta ‘omongan sampah’ yang membuang-buang waktu saja. Yang dibutuhkan antara Indonesia dan Malaysia adalah penyelesaian, bukan umpatan atau sejenisnya.

    Dan…, untuk orang-orang yang memang benar-benar benci pada Indonesia, saya hanya bisa memberi saran, BENCI SAJA SESUKAMU SAMPAI KAMU JADI CAPEK SENDIRI. JIKA KAMU MEMANG TIDAK MEMILIKI PEMIKIRAN ATAU SUMBANGSIH UNTUK PENYELESAIAN, LEBIH BAIK DIAM, LIHAT, DAN DENGARKAN.

    Kami juga tidak suka pertengkaran dan paling njelehi lagi, terkadang kita suka terjebak dalam pertengkaran yang membingungkan. Saya tidak akan mengatakan kalau Indonesia dan Malaysia adalah saudara serumpun. Namun, yang paling jelas, Indonesia dan Malaysia adalah Saudara SEIMAN. Apakah ikatan itu lebih lemah atau lebih kuat dari serumpun? Saya rasa… para pembaca bisa menjawabnya.

    Maaf, jika ada salah kata dari tulisan saya. Salaam…

  20. senang ajer orang indonesia nak melembutkan hati orang malaysia biar yang hatinya paling hitam sekalipun… – cakap ajer sesama melayu kita..

    InsyaAllah lembut hatinya. terbuka tangannya..sopan tutur-katanya..

    memang kita semua satu melayu pun – baik melayu,minang, jawa, aceh, bugis, pilipin, butun, bajau, brunai, dayak, malah mungkin visaya, tagalog, batak sekalipun..semua mengalir darah 02 yang sama di dalam..

  21. dah lah x paham bahasa masuk cara haram,buat hal lagi.dah masuk cara haram buat kerja haram perangai mcm anak haram tu nama nya haram jadah bengong!! loe..kang aku tangan kan pulak !!…hipokrit betul.dia org pakai laser dr game awal sampai semi final boleh tup tup kene sekali je laser kat kl tu pun balasan dr game yg pertama dulu banyak lak komplen.kalau nak menang je g lah main sendiri2 ..buat naik darh aku je lah..dgn diorg ni

Comments are closed.